Harga Emas Berpotensi Menguat Jika Bank Sentral Lanjutkan Pemangkasan Bunga

Produk emas murni yang diproduksi oleh PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA). (Antaranews)


 Tajukkalimantan.com – PT Hartadinata Abadi (HRTA) memperkirakan harga emas berpotensi naik jika Federal Reserve (The Fed) dan Bank Indonesia (BI) melanjutkan penurunan suku bunga. 

Direktur Investor Relations HRTA, Thendra Crisnanda, menyebut kebijakan moneter global, pelemahan mata uang, dan pembelian emas oleh bank sentral menjadi katalis utama.

Harga emas dunia hingga September 2025 menembus rekor tertinggi lebih dari 3.800 dolar AS per troy ounce, dengan harga emas lokal setara Rp1,945 juta per gram, meningkat 51,69 persen yoy akibat pelemahan rupiah. 

Penurunan suku bunga The Fed dan BI, tensi geopolitik, serta permintaan domestik yang tinggi mendorong investor memilih emas sebagai aset lindung nilai.

HRTA mencatat penjualan emas batangan meningkat 76,86 persen pada paruh pertama 2025, seiring permintaan emas di Indonesia tumbuh 20,87 persen yoy. 

Direktur Utama HRTA, Sandra Sunanto, menekankan emas sebagai instrumen lindung nilai dan bagian dari perencanaan keuangan jangka panjang. Harga HRTA Gold per 6 Oktober 2025 tercatat Rp2.217.000 per gram.

Sumber: Antaranews

Lebih baru Lebih lama