Menteri LH Dorong Kalimantan Kembali Jadi Paru-Paru Dunia

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq saat membuka penyelenggaraan 2nd KUUB Postgraduate by Research Colloquium (KPRC). (Antaranews)

 Tajukkalimantan.com – Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menekankan pentingnya riset kolaboratif untuk menjadikan Kalimantan kembali sebagai paru-paru dunia, dengan memanfaatkan gambut dan mangrove yang luas.

Hal itu disampaikan saat membuka 2nd KUUB Postgraduate by Research Colloquium (KPRC) dan The 6th International Conference on Chemical Engineering and Applied Sciences (ICChEAS) di Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarmasin. 

Hanif menyebut green chemistry sebagai kompas etis untuk inovasi modern dan mendorong universitas menghasilkan riset berkelanjutan yang bermanfaat bagi lingkungan dan manusia.

Rektor ULM Prof Ahmad Alim Bachri menekankan komitmen universitas dalam riset internasional berbasis lingkungan, sementara Prof Muthia Elma menjelaskan konferensi ini bagian dari Konsorsium Universiti Universitas Borneo (KUUB) yang melibatkan perguruan tinggi di Malaysia, Brunei, dan Indonesia, serta kolaborasi dengan peneliti dari Amerika, Australia, China, Jepang, dan Prancis.

ICChEAS 2025 mengusung tema “Borneo’s Mangroves: A Nexus of Biodiversity, Sustainable Future, and Carbon Sequestration”, bertujuan mendorong inovasi dan strategi pelestarian mangrove sebagai pusat keanekaragaman hayati sekaligus penyerap karbon alami dunia.

Sumber: Antaranews

Lebih baru Lebih lama