Mizan, salah seorang pemenang doorprize Jalan Sehat Berkah Kobar 2024 berhadiah Umrah yang namanya digantikan orang lain. (foto: Kalimantanlive.com/Firman Muliadi)
KOTAWARINGIN BARAT, Kalimantanlive.com – Kegiatan Jalan Sehat Berkah Kotawaringin Barat (Kobar) Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menuai protes dari salah seorang pemenang doorprize karena namanya diganti secara sepihak oleh penyelenggara.
Mizan, salah satu pemenang doorprize Jalan Sehat Berkah Kobar Tahun 2024, mengaku keberatan setelah mengetahui namanya digantikan oleh orang lain tanpa pemberitahuan.
Kegiatan jalan sehat tersebut sebelumnya digelar saat Gubernur Kalimantan Tengah masih dijabat oleh Sugianto Sabran. Doorprize yang dimenangkan Mizan diketahui berupa hadiah umrah. Namun, belakangan nama penerima hadiah tersebut disebut telah diganti dengan Ahmad Saimuri.
Saat ditemui di tempat usahanya di Jalan Kawitan I, Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Kabupaten Kotawaringin Barat, Rabu (17/12/2025), Mizan mengungkapkan kekecewaannya atas pergantian nama tersebut.
“Keberatan saja, karena dari awal saya sudah menanyakan apakah hadiah ini bisa digantikan oleh keluarga atau orang lain, atau diuangkan. Waktu itu jawabannya tidak bisa. Tapi pada tanggal 15 Desember saya justru mengetahui nama saya sudah diganti oleh orang lain tanpa pemberitahuan,” ujar Mizan.
Ia menjelaskan, ketidakmampuannya untuk segera berangkat umrah bukan karena menolak hadiah, melainkan terkendala kondisi ekonomi. Menurutnya, biaya pengurusan paspor, vaksinasi, serta transportasi dari Pangkalan Bun ke Palangka Raya membutuhkan dana yang tidak sedikit.
"Kondisi ekonomi kami memang terbatas. Untuk paspor dan vaksinasi saja bisa sampai dua jutaan lebih, belum lagi biaya keberangkatan ke Palangka Raya. Karena itu kami belum bisa berangkat,” jelasnya.
Mizan juga menyayangkan pergantian nama dilakukan secara sepihak tanpa adanya komunikasi atau toleransi dari pihak penyelenggara.
"Kalau memang tidak bisa berangkat sekarang, seharusnya ada kebijakan atau solusi, bukan langsung diganti namanya begitu saja tanpa sepengetahuan kami,” tegasnya.
Ia berharap Gubernur Kalimantan Tengah yang sekarang, Agustiar Sabran dapat memberikan perhatian dan kebijakan terkait permasalahan ini, mengingat menurutnya terdapat lebih dari lima warga Kotawaringin Barat yang mengalami persoalan serupa.
“Harapan saya, Bapak Gubernur bisa membantu mencarikan jalan keluar. Kami mohon toleransi dan kebijakan, terutama untuk masyarakat yang kondisi ekonominya kurang mampu,” jelas Mizan.
Hingga berita ini dilansir belum diperoleh konfirmasi dari pihak penyelenggara kegiatan Jalan Sehat Berkah Kobar 2024.
Sumber: Kalimantanlive.com/Firman Muliadi