%20Dadan%20Hindayana.%20(HO-BGN).jpg) |
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana. (HO-BGN) |
Tajukkalimantan.com – Badan Gizi Nasional (BGN) memperketat standar operasional prosedur (SOP) di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan menambah upaya menuju nol insiden keamanan pangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala BGN Dadan Hindayana menjelaskan langkah-langkahnya, antara lain:
-
Pendampingan juru masak bersertifikat minimal lima hari di SPPG baru.
-
Pemasangan rapid test untuk bahan baku dan hasil olahan.
-
Penyediaan alat sterilisasi ompreng.
-
Penggunaan air lolos uji dan filter untuk mencuci bahan masakan.
-
Pelatihan penjamah makanan secara periodik dan pemilihan bahan baku segar.
-
Kolaborasi pengawasan bersama dinas kesehatan dan BPOM.
Data BGN menunjukkan sejumlah kota/kabupaten berhasil nol insiden keamanan pangan, menjadi contoh bagi SPPG lain di seluruh Indonesia, antara lain:
-
Jawa Barat: Depok, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Cimahi, Sukabumi, Majalengka, Cirebon, Tasikmalaya, Pangandaran.
-
Jawa Tengah: Brebes, Tegal, Pemalang, Purbalingga, Cilacap, Pekalongan, Wonosobo, Kendal, Magelang, Semarang, Boyolali, Demak, Grobogan, Kudus.
-
Jawa Timur: Lamongan, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Pasuruan, Kediri, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Pacitan, Magetan, Madiun, Nganjuk, Malang, Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, Banyuwangi, Bangkalan, Sampang, Sumenep.
Upaya ini diharapkan meningkatkan keamanan pangan dan menekan risiko keracunan di seluruh SPPG MBG.
Sumber: Antaranews