%20Perry%20Warjiyo.%20(Antaranews).jpg) |
| Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. (Antaranews) |
Tajukkalimantan.com – Bank Indonesia (BI) menilai ekonomi global masih melambat akibat tarif tambahan AS, meningkatkan ketidakpastian pasar internasional.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut kondisi ini menuntut kewaspadaan dan penguatan kebijakan domestik untuk memitigasi dampaknya.
AS menerapkan tarif tambahan pada sektor farmasi, mebel, dan otomotif sejak 1 Oktober 2025, serta berencana mengenakan tarif 100% terhadap produk Tiongkok.
Pertumbuhan ekonomi dunia 2025 diperkirakan 3,1%, sedikit di atas perkiraan sebelumnya 3%.
Kinerja perdagangan global melemah, terutama ekspor-impor, dengan AS, Jepang, Eropa, dan India menunjukkan pertumbuhan lemah, sementara Tiongkok triwulan III-2025 didorong stimulus fiskal.
Probabilitas penurunan suku bunga AS meningkat, seiring kondisi ketenagakerjaan lemah, memengaruhi yield US Treasury dan indeks dolar AS. Aliran modal ke pasar berkembang masih fluktuatif.
Sumber: Antaranews