![]() |
Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn menyampaikan pidato pada pembukaan Think Tank ASEAN Summit (ATTS) ke-2 di Sekretariat ASEAN. (Antaranews) |
Tajukkalimantan.com – Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn, mendorong lembaga-lembaga pemikir (think tank) untuk menghasilkan gagasan konkret yang dapat membantu ASEAN menghadapi isu-isu strategis.
Hal itu disampaikan saat ia menjadi pembicara utama dalam 2nd ASEAN Think Tank Summit (ATTS) di kantor Sekretariat ASEAN, Jakarta, Kamis (2/10).
"Dengan gagasan yang konkret, visioner, dan dapat ditindaklanjuti, think tank—terutama yang berakar di kawasan—bisa mendukung ASEAN menghadapi tantangan mendesak sekaligus memperkuat sentralitas dan daya adaptasi kawasan di tengah lanskap internasional yang terfragmentasi," ujar Kao.
Kao menekankan pentingnya dialog terstruktur dan berkelanjutan sebagai dasar pendekatan inovatif terhadap berbagai tantangan, baik tradisional maupun baru. ATTS, menurutnya, menjadi platform strategis untuk mewujudkan hal tersebut.
Ia mengajak think tank melakukan "lompatan intelektual," mempertanyakan ortodoksi, serta aktif dalam diskusi dan perdebatan konstruktif soal kebijakan regional.
Sekjen ASEAN itu juga menyoroti tantangan global yang memengaruhi kawasan, seperti meningkatnya persaingan strategis antarnegara besar, tekanan terhadap institusi multilateral, fragmentasi ekonomi akibat proteksionisme dan penataan ulang rantai pasok, serta isu lintas batas seperti perubahan iklim dan disrupsi teknologi.
"ASEAN harus mampu menghadapi kompleksitas regional dan gejolak global yang berdampak pada keamanan, kemakmuran, serta kapasitas kita untuk terus tumbuh dan berinovasi," katanya.
Menurut Kao, kolaborasi antara ASEAN dan think tank dapat menghasilkan rekomendasi yang tepat waktu dan praktis, membantu pemerintah mengadopsi strategi jangka panjang yang visioner.
ATTS diselenggarakan oleh Singapore Institute of International Affairs (SIIA) atas nama ASEAN-ISIS, dengan dukungan Sekretariat ASEAN.
Sumber: Antaranews